Tentang Kirana
Kirana.
Orang yang sepertinya mengisi 80% masa-masa SMA ku.
Aku bisa melihat diriku yang berjalan menyusuri koridor kelas sendirian, aku yang begadang
membuat tugas presentasi dan esok paginya baru mengetahui kalau salah materi, aku yang
ingin menangis tapi tidak beralasan dan tidak keluar, aku yang kewalahan.
Tapi itu semua tidak terjadi karena aku bertemu Kirana.
Kirana, si cewek berani yang langsung mengklaim bangku disampingku, walau anak-anak SMA
kekanakan semua menggodanya karena itu. Kirana, yang dengan gigih berniat untuk berteman
denganku, yang akhirnya membawa aku kepada Rangga dan Anya pula. Kirana, yang
sepertinya selalu punya jawaban atas segala kebingungan, kegundahan. Kirana yang misterius.
Kirana itu laut… atau langit? Luas, tenang. Kita juga tidak tahu seberapa dalamnya. Laut
pasang membawa banyak ikan, langit hujan lebat setelahnya ada pelangi. Perlakuan dan
emosinya belum tentu sinkron, tapi lagi-lagi aku juga tidak tahu dalam tentang emosinya. Sulit
untuk melihat apa yang sebenarnya Kirana rasakan. Tetapi laut punya tsunami, dan langit
punya guntur dan petir. Kuatnya kadang menyakiti.
Nah, sekarang aku pakai kacamata. Apa terlihat lebih keren?
Orang yang sepertinya mengisi 80% masa-masa SMA ku.
Aku bisa melihat diriku yang berjalan menyusuri koridor kelas sendirian, aku yang begadang
membuat tugas presentasi dan esok paginya baru mengetahui kalau salah materi, aku yang
ingin menangis tapi tidak beralasan dan tidak keluar, aku yang kewalahan.
Tapi itu semua tidak terjadi karena aku bertemu Kirana.
Kirana, si cewek berani yang langsung mengklaim bangku disampingku, walau anak-anak SMA
kekanakan semua menggodanya karena itu. Kirana, yang dengan gigih berniat untuk berteman
denganku, yang akhirnya membawa aku kepada Rangga dan Anya pula. Kirana, yang
sepertinya selalu punya jawaban atas segala kebingungan, kegundahan. Kirana yang misterius.
Kirana itu laut… atau langit? Luas, tenang. Kita juga tidak tahu seberapa dalamnya. Laut
pasang membawa banyak ikan, langit hujan lebat setelahnya ada pelangi. Perlakuan dan
emosinya belum tentu sinkron, tapi lagi-lagi aku juga tidak tahu dalam tentang emosinya. Sulit
untuk melihat apa yang sebenarnya Kirana rasakan. Tetapi laut punya tsunami, dan langit
punya guntur dan petir. Kuatnya kadang menyakiti.
Nah, sekarang aku pakai kacamata. Apa terlihat lebih keren?
Komentar
Posting Komentar