Tsukuru Tazaki, Si Tanpa Warna
Pagi menjelang siang hari ini aku menyelesaikan sebuah buku yang direkomendasikan sebuah
situs menulis, yaitu Colorless Tsukuru Tazaki oleh Haruki Murakami. Buku yang tidak seberapa
tebal itu aku habiskan dalam waktu kurang lebih dua minggu, cukup lama memang, karena
waktu yang terbatas dan juga mood membaca yang naik turun. Dalam rekomendasinya, tertulis
“...buku untuk mereka yang ingin menelaah perasaan dalam-dalam.”. Tadinya beranggapan
kalau ini buku novel love-story biasa, ternyata merupakan cerita perjalanan hidup dalam mata
seorang Tsukuru yang dibalik imejnya sebagai seorang pemuda sukses, memiliki jiwa yang
rapuh, kebingungan, dan abu-abu. Cerita yang ditulis dengan pembawaan santai namun
mengangkat konflik yang berat, menyampaikan pesan yang bijak.
Post ini bukan merupakan review buku kok, hahaha. Ada quotes yang teringat olehku dari buku
itu, dan cukup terkenal juga:
“No matter how honestly you open up to someone, there are still things you cannot reveal”
Well-known dan simpel, tapi cukup membuatku berpikir lebih dalam.
Orang-orang yang berada di sekitar kita, dari yang kita temui setiap hari sampai yang
berpapasan di jalan, seberapa tahu kita tentang mereka? Seberapa tahu mereka tentang kita?
Apa mereka yang ngobrol tiap hari dengan kita, bercanda dan bergalau ria bareng, tahu
sepenuhnya tentang kita? Mimpinya, kegilaannya, ketakutannya. Apa mereka yang kita
bertemu hanya berpapas, tidak tahu apa-apa tentang kita? Begitu juga dengan kita, pada
mereka. Siapa sebenarnya yang memahami?
Kusudahkan saja menulis ini, ngantuk. Satu quotes saja membuatku terlalu banyak berpikir
begini. Mataku berkunang-kunang.
Komentar
Posting Komentar